skip to main |
skip to sidebar
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Ada sebuah kaum yang biasa disebut “Pahlawan Tanpa Tanda
Jasa”. Tahukah kalian? Mereka sebenarnya ada, bukan hanya karena pengabdian
mereka terhadap sesuatu, tapi juga karena mereka telah mendapat pengakuan dari
orang lain. Pahlawan yang mengabdikan dirinya tapi tidak mengharapkan imbalan, itu tidak
akan pernah ada jika tidak ada yang pernah mau bersaksi akannya. Dari sini
dapat disimpulkan, ada banyak orang yang berkorban demi orang lain tanpa
mengharap imbalan, tapi sangat sedikit diantaranya yang mendapat julukan “Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa”.
Satu hal lagi. Belum tentu orang yang kalian nommor
terakhirkan, yang sering kalian abaikan dan terlupa, tidak memiliki kesan baik
untuk sebuah ORGANISASI. Mereka bisa melakukan apa yang seharusnya mereka
lakukan disaat-saat yang mungkin sangat terjepit untuk anggota ORGANISASI
lainnya yang merasa diri mereka telah aktif dan sangat berjasa tapi suka
meremehkan anggota lain yang pasif. Orang pasif itu, bukan berarti mereka
malas. Bisa jadi mereka punya pikiran yang rasionalnya lebih tinggi dari kita. Tapi
kenapa mereka hanya diam? Suasana, karakter, dan perlakuan. Suasana yang
menegangkan dan dirasa tidak bersahabat baginya, dapat memicu tekanan batin
hingga ia diliputi rasa takut apabila ia menyampaikan pendapatnya mengenai
beberapa hal. Selain itu, suasana yang tidak dirasanya masuk akal, akan
membuatnya malas berpendapat dan “diam”. Karakter juga bisa jadi memicukan
emosi alamiah dari si”pasif” untuk tidak menganggu sebuah rapat penting hanya
karena pendapatnya yang ia anggap tidak logis dan tidak begitu penting. Karakter
anggota-anggota lainna yang terlalu kaku juga bisa membuatnya minder dan kalut
untuk berpikir hingga ia, meski terlihat memerhatikan, pikirannya terkadang
malah merenung. Terakhir, perlakuan. Ini yang menjadi kunci awal dari tumbuhnya
kepercayaan diri. Ini tergantung dari perlakuan para anggota terhadapnya. Jika ia
tidak terlalu mendapat perhatian diluar rapat, maka ia keminderannya akan
membuatnya tertahan untuk mengeluarkan pendapat.
Terkadang kita sering bertanya, apa yang sebaiknya aku
lakukan untuk organisasi ini? Kita harus berusaha mencarinya dari hati,
mempelajarinya dan mendalami itu dengan sungguh-sungguh. Dikala tantangan dalam
mewujudkan pendapat hati kita mengenai organisasi ini sangat berat, tidak ada
salahnya jika kita membuka diri untuk cari solusi dengan teman-teman organisasi
yang tepat. Tindakan yang salah dari seorang pemimpin dalam mengontrolkan
dirinya pada orang-orang seperti itulah yang membuat organisasi jatuh secara
perlahan. Pemimpin, semua para Pemimpin dimanapun kalian berada. “Hargailah kerja sekecil apapun dari
bawahanmu dan tetaplah tersenyum kepada mereka meskipun pekerjaan itu malah
merusak keadaan. Memang hasilnya kecut, tapi kita bisa menjadikannya pelajaran.
Pantangan lainnya adalah, jangan pernah sekali-sekali MELUPAKAN satu saja
anggotamu! Itu akan menyakitkan hati mereka”. Sekian/(Euis).
0 komentar:
Posting Komentar