Selamat Datang Di Website OSIS SMA Negeri 3 Lumajang

Minggu, 21 Oktober 2012

Kisah Dari Neraka : Pulang Dari Neraka

0 komentar


Apa kabar para manusia yang baru-baru ini atau bisa dibilang baru saja bertobat atau, belum sama sekali menyentuh kata “tobat”. Terbilang dalam proses? Entahlah. Semoga kalian diberi limpahan yang berkah olehNya, ya? Secara pribadi, aku tahu kalian yang sedang atau masih proses atau yang belum menyentuh tobat, adalah korban bujuk rayu setan. Dan sayangnya, karena lingkungan kalian, atau entah apalah yang mendorong kalian, mungkin parah banget terinfeksi virus iblisnya, hingga kalian benar-benar lunglai dan pada akhirnya membawa kalian menerobos liang neraka. Saatnya setan se-kerajaan mengucapkan Selamat Datang dengan penuh suka cita yang tentu saja sapaan manis memuakkan itu teruntuk kalian, kerabat baru mereka. Congrats, buddies.
Neraka. Yang belum pernah menginjakkan kakinya masih meraba-raba bagaimana isi keseluruhannya, huh? Tapi sebagian besar orang-orang yang “men-cap”-diri sebagai cendekiawan di bidang seperti ini, mungkin telah memberitahukan kepada orang-orang awam yang belum menyentuh sama sekali tanah neraka, dengan mengungkapkan beberapa kata-kata yang sebenarnya melarang kita untuk mendekat, malah terlalu berlebihan hingga seolah olah mereka pernah mengalaminya sendiri, sampai sebagian orang “nekat” untuk mendekatinya karena penasaran. Dan,  pada akhirnya mereka  juga tak luput untuk ikut iring-iringan setan yang akan mengadakan pesta besar penyambutan peserta didik baru di neraka mereka. Ckckck.
Contoh mirisnya adalah, para “cendekiawan” itu meremehkan masa depan orang-orang neraka.
“Lihat. Masa depan apa yang akan diraih mereka? Mungkinkah mereka akan sukses?”nadanya seolah-olah menaklukan hati para penghuni neraka. Seolah-olah mereka tidak punya impian disana. Memang benar. Tapi, siapa tahu, ada jalan lain didasar menjijikkan neraka dunia, yang justru membawa mereka kedasar surga yang paling indah. Who know I say?
Peraturan diciptakan untuk dilarang. Ada pepatah seperti itu, entah siapa pencetusnya. Berterimakasihlah kepadanya karena ia menyadarkan seluruh umat manusia jika peraturan dibuat karena ada seseorang atau lebih yang membuat onar hingga beberapa pasal penyegel kegilaan mereka dapat tercetak menjadi sebuah UU atau penegak hukum tertulis lainnya. Kalian patut berterimakasih juga kepada para penjahat yang membuat aturan ini dibuat, terutama para polisi, okey? Jadi, meskipun penjahat yang kau hadapi, dia juga punya nurani, sebenarnya. Jaga sikap dan tentu saja jangan kasari mereka. Siapa tahu suatu saat mereka bisa menjadi atasanmu dibidang lainnya. I beg for that. Tanpa peraturan yang dibuat karena ulah mereka, kalian tak akan pernah mendapat pekerjaan.
Yang diatas adalah sisi penafsiran penghuni neraka. Dan yang terjadi, mereka cukup menikmati neraka. Mereka anggap neraka adalah sebuah club yang wajib mendunia karena guncangannya yang menggetarkan, dan kebebasannya tak terbatas seperti yang kalian bayangkan. Bebas itu, menurut mereka, penghuni neraka, adalah berfoya-foya, lepas dari masalah, dan menekan dalam-dalam tekanan batin memberatkan dengan sekali hentak. Dan mereka rela lakukan cara apapun untuk itu, I’m right?
Narkoba, free sex, dan bermacam-macam hal yang akan membuat para orang awam tercengang dengan sikap mereka, adalah hal hebat yang entah terpaksa, atau tidak, sengaja atau tidak, bagi mereka. Mencuri, berjudi, utang besar, memperkosa, semua adalah pelatihan dasar yang akan menyeleksi mereka untuk menjadi pengganti tahta raja di neraka. Sisi buruknya cukup berlimpah. Salah satunya yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai pencuri, akan memiliki cukup banyak saingan setiap detiknya. Jadi, pikirkanlah pekerjaan selain mencuri yang memiliki daya saing rendah, sekaligus yang membuat kalian, para pencuri, merangkak setinggi mungkin yang kalian bisa untuk mencapai pucuk liang dan kembali ke dunia asal kalian, promise? Sisi baiknya juga ada rupanya. Para polisi akan lembur banyak kalau begitu, dan tentu saja mendapat bayaran tambahan, kalau bisa. Fight for the police.
Pernahkah kalian membayangkan jika nantinya yang menjadi raja di neraka adalah manusia, bukan seorang iblis sang legenda? Never I think about.
Pertanyaannya adalah, kenapa mereka selalu berusaha untuk melakukan kejahatan lagi dan lagi?
Cukup banyak faktornya kurasa. Aku tak terlalu paham karena aku sendiri belum terjun langsung ke neraka untuk mensurveinya. You know what? Aku menulis artikel ini karena aku mengintip dengan penuh kegugupan luar biasa kedalam pintu neraka yang tak akan terbuka untuk orang-orang yang ingin memusnahkan segala kebahagiaan bejat mereka. Dan, sekitar 0,01% saja yang kudapat. Aku bukan seorang reporter dan hanya seorang pelajar. Mungkin jika aku punya kartu press saja aku bisa memasukki neraka dan mewancarai mereka satu-persatu. Tapi itu konyol.
Yang pertama, mungkin karena mereka menganggap hal itu adalah salah satu pemuas hasrat mereka. Mereka terkucilkan entah karena suatu hal atau apa. Disaat mereka serasa dunia sangat kecil baginya, ia bertemu dengan pengawal setan yang tak sengaja bertemu dengannya dan menawarkan bantuan untuk memuaskan nafsu kesendiriannya itu. That would be great. Neraka bertambah satu orang lagi.
Kedua, karena mereka mau tak mau terjerumus karena terjebak dari awal. Dan pada akhirnya, tidak ada penyesalan sama sekali setelah memasukinya. Lingkungan adalah kerangka api yang melilitnya untuk menerobos liang neraka yang makin lama makin ramai. Sayangnya, lilitan ini terkadang semakin kuat dan pada akhirnya akan membawamu ketitik akhir neraka. The death. Itulah yang akan menghampirimu. Itu sejenis tiket gratis untuk pergi ke neraka sesungguhnya dan tak akan pernah ada celah untuk kembali But, Good job for you, stupid man. That’s your dream, huh? The real hell is coming. Satu lagi. Teman satu-satunya adalah penyesalan, you know? Something I hate about. Penyesalan selalu menghina appaun yang kulakukan setelah sesuatu terjadi.
Yang aku tahu, terakhir, mungkin karena dampak psikologis. Keluarga yang nge-drugs, lingkungan yang mendukung, waw.. itu sebuah tiket ekspress untuk menikmati hiburan neraka secepat yang kau bisa. As fast as rocket. Sayangnya, beberapa diantara mereka gampang sekali untuk cepat bosan. Hingga setelah tiket digunakan, saat ia berada ditengah-tengah neraka, ia memutuskan untuk merangkak diam-diam meninggalkan tempat membosankannya itu. Entah menembus ruang bawah tanah neraka, atau malah memilih terbang dengan kekuatan mereka yang tersisa. Tentu saja tenaga mereka akan terkuras habis. Penghuni neraka lainnya pasti sangat sedih untuk ditinggali oleh mereka, yes or not? Jadi mereka sebisa mungkin untuk mengerahkan kemampuan mereka agar tak ada satu pun yang meninggalkan tempat “indah” ini. Hei. Ingat pesanku. Apapun yang terjadi manusia tetap memiliki sayap. Hei yang benar saja. Kalian menggapai impian kalian yang setinggi itu dengan apa jika tidak terbang, hello? Pergunakan dengan baik, okey?
Kisah tragisnya adalah, kesan orang awam kepada mereka yang baru menjadi mantan penghuni neraka. Susah payah mereka menerobos kerumunan  penghuni neraka dengan usaha berat hingga nyaw menjadi taruh, bukan sambutan yang mereka dapatkan, malah cacian dan hinaan. Sampai rasanya mereka merindukan sambutan tulus para setan dineraka hingga yang tak kuat menanggungnya sampai suatu titik, tidak segan segan untuk terjun bebas di liang neraka. Tapi yang lain, ada usaha untuk repair their heart. Mereka tak sungkan untuk membeli mesin cuci hati guna memutihkan hati mereka minimal seperti sebelum masuk neraka.
Dan yang tak bisa aku bayangkan adalah, mengapa orang-orang awam yang mudah terpengaruh itu terlalu melebih-lebihkan mantan penghuni neraka? Memang sebagian ada yang tidak. Tapi aku tidak membiacarakan yang tidak, jadi abaikan sejenak. Hei, sadarkah kalian? Orang-orang awam seolah memerhatikan mantan penghuni layaknya memerhatikan sampah yang tak berhak untuk dipungut. Dibiarkan? Oh baiklah itu menyakitkan untuk para penghuni. Bahkan, ketika para penghuni melakukan sebuah pelanggaran wajar seperti membuang sampah sembarangan, rasanya mereka seperti kerasukan roh jahat hingga makiannya terdengar disudut hati para mantan penghuni.  Orang-orang awam yang bertingkah seperti yang kusebutkan, miris sekali kalian. Bahkan ini yang paling menyedihkan. Kalian adalah para penghuni semu yang justru lebih berbahaya. Kalian adalah penghuni neraka yang tanpa sepengetahuan kalian, para setan mendaftarkan nama kalian sebagai penghuni baru. Tanpa adanya pemulihan sikap, kalian akan terus terjebak didalamnya, hingga arus sungai dilembah mereka membawa kalian menuju dasar neraka yang muram, dan menyedihkan.(euis)

NB : Jangan menggurui mereka dengan kebaikan-kebaikan wajar yang anak dibawah umur pun tahu itu kebaikan sehari-hari. Tapi, belajarlah lewat mereka tentang apa yang telah mereka alami di neraka. Dengan begitu, tak aka ada yang dilebih-lebihkan seperti kata “cendekiawan”, bukan? Kalian dengan sendirinya akan menjauh dari liangnya.
Read more ►

Rabu, 03 Oktober 2012

Invitation Cup

0 komentar
Untuk memeriahkan HUT SMAGA tercinta, tentunya para panitia nggak setengah-setengah untuk mencanangkan beberapa program yang menarik dan beda dari tahun tahun sebelumnya. Dan di acara pertama, HUT SMAGA yang ke 23 ini, (masih remaja, yah?) acara pertama dibuka dengan pertandingan persahabatan basket yang bertitle "Invitation Cup". Berikut data-data yang telah disurvei dari kepanitiaan basket.

Senin, 01 Oktober 2012
1) 15.00 WIB pertandingan pertama SMPN 1 Yosowilangun vs SMP Katholik (Putra)
2) 16.00 WIB pertandingan kedua SMPN 1 Yosowilangun vs SMP Katholik (Putri)
(*) Pemenang Pertandingan pertama SMPN Yosowilangun
     Pemenang Pertandingan kedua SMPN 1 Yosowilangun 

Selasa, 02 Oktober 2012
1) 14.00 WIB pertandingan pertama SMPN 2 Lumajang vs SMPN 1 Jatiroto (Putra)
2) 15.00 WIB pertandingan kedua SMPN 1 Jatiroto vs SMPN 1 Lumajang B (Putri)
3) 16.00 WIB pertadningan ketiga SMPN 1 Sukodono vs SMPN 1 Yosowilangun B (Putra)
(*) Pemenang Pertandingan pertama SMPN 1 Jatiroto
     Pemenang Pertandingan kedua SMPN 1 Jatiroto
     Pemenang Pertandingan ketiga SMPN 1 Sukodono

Rabu, 03 Oktober 2012
1) 14.00 WIB pertandingan pertama SMPN 1 Lumajang vs SMPN Yosowilangun B (Putri)
2) 15.00 WIB pertandingan kedua SMPN 5 Lumajang vs SMPN 1 Lumajang (Putra)
3) 16.00 WIB pertandingan ketiga SMPN 2 Lumajang vs SMPN 1 Sukodono (Putri)
(*) Pemenang Pertandingan pertama SMPN 1 Lumajang
     Pemenang Pertandingan kedua SMPN 1 Lumajang
    Pemenang Pertandingan ketiga SMPN 1 Sukodono

Selamat untuk para pemenang yah? Yang masih belum beruntung, hmm.. jangan patah semangat. Penampilan kalian cukup bagus dan sportif kok. Tapi, mungkin belum waktunya aja kalian berkibar (?). Hhehehe. Nantikan Semifinalnya dihari Kamis, 04 Oktober 2012 ini, okey? Wait and see, guys and gals. :DD 
Read more ►

Jumat, 28 September 2012

Makna Sebuah Pekerjaan

0 komentar
Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.

”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.

”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
sumber : http://iphincow.wordpress.com
Read more ►

Kamis, 27 September 2012

Peradilan Terbesar Dalam Sejarah

0 komentar


Sejarah mausia telah dilewati oleh peradilan-peradilan besar, tetapi ada satu peradilan terbesar yang diketahui oleh sejarah, yaitu peradilan yang terjadi di kota Samarkand.
Samarkand adalah sebuah kota besar, yang sekarang menjadi salah satu bagian dari Republik Rusia (salah satu Propinsi di Uzbekistan), dekat dengan Cina. Penduduk Samarkand kala itu memiliki pasukan yang kuat. Mereka adalah para penyembah berhala yang mereka buat sendiri dari bebatuan yang disemati dengan permata. Berhala-berhala itu ada pada kuil di puncak gunung. Dan kuil itu tergolong kuil khusus bagi para biarawan. Adapun selain mereka, maka mereka memiliki kuil-kuil kecil yang tersebar d tengah Samarkand.
Kala itu, yang menjadi khalifah adalah Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah , sedangkan panglima kaum muslimin adalah Qutaibah bin Muslim. Pasukannya adalah pasukan yang paling kuat di dunia, dan berita kekuatan pasukan tersebut telah sampai juga ke negeri Cina.
Pada tahun 87 H (705 M), pasukan kaum muslimin merangsek menuju Samarkand. Tatkala mereka telah sampai di tempat-tempat tinggi Samarkand, sang Panglima, Qutaibah bin Muslim memerintahkan pasukannya untuk bersembunyi di balik gunung agar penduduk Samarkand tidak melihat pasukan kaum muslimin lalu mempertahankan diri dari mereka. Kemudian kaum muslimin menyerang kota tersebut dengan seluruh batalyon pasukan dari balik gunung. Seakan-akan mereka adalah badai, karena kedahsyatan dan kecepatannya. Tiba-tiba saja mereka telah berada di tengah kota Samarkand, menundukkannya seraya bertakbir menyebut asma Allah. Maka penduduk Samarkand tidak memiliki kekuatan apapun kecuali harus menyerah total. Sementara para biarawan lari menuju kuil besar di puncak gunung, dan penduduk kota Samarkand bersembunyi di dalam rumah-rumah mereka. Mereka tidak keluar karena takut terhadap kaum muslimin, dan suasana pun dikuasai kaum muslimin.
Karena takutnya penduduk Samarkand terhadap pasukan penakluk tersebut, mereka menyuruh anak-anak kecil untuk mencari air dan makanan. Kaum muslimin tidak menghalangi mereka, bahkan mereka membantu anak-anak tersebut dengan membawakan air serta makanan, lalu anak-anak itu masuk ke dalam rumah-rumah keluarganya dengan penuh kegembiraan seraya membawa makanan dan air.
Mulailah ketentraman dan ketenangan masuk ke dalam hati penduduk kota. Tidak beberapa lama setelah itu, penduduk Samarkand kembali kepada tempat-tempat niaga, pertanian, dan milik mereka. Keberadaan semua itu seperti semula, tidak berkurang sedikitpun. Kemudian mulailah kehidupan normal berjalan antara kaum muslimin dan penduduk Samarkand dengan perniagaan. Mereka mendapati bahwa kaum muslimin adalah orang-orang yang terpercaya dalam niaga, tidak berdusta, tidak menipu dan tidak berbuat zhalim. Kekaguman itu semakin bertambah dengan adanya perselisihan antara dua orang, satu dari penduduk Samarkand dan yang lain dari kaum muslimin. Ketika keduanya pergi ke Qodhi (hakim), maka Qodhi itu pun memenangkan kasus itu untuk orang Samarkand.
Lalu sampailah berita tersebut ke para rahib yang lari dan bersembunyi di kuil. Lalu mereka berkata,’Jika Qodhi mereka adil, maka pastilah khalifah mereka itu juga adil.’ Maka mereka mengutus salah seorang dari mereka untuk pergi menghadap khalifah kaum muslimin, Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah , lalu mengabarkan kepada beliau tentang apa yang terjadi terhadap mereka karena pasukan kaum muslimin.
Lalu pergilah utusan mereka, seorang pemuda, hingga sampai di Damaskus dengan dada penuh rasa ketakutan. Saat dia melihat sebuah istana besar, dia berkata dalam hatinya,’Sesungguhnya ini adalah istana pemimpin mereka.’ Akan tetapi saat dia melihat manusia masuk dan keluar tanpa penghalang dan pengawasan, dia terdorong untuk masuk, lalu dia pun masuk sementara dia tidak tahu bahwa tengah memasuki masjid Umawi yang disemati batu-batu mulia, dan hiasan-hiasan keIslaman, dan tempat-tempat adzan yang menjulang. Kemudian dia mendapati manusia ruku’ dan sujud, lalu dia perhatikan tempat yang indah tersebut, dimana dia lihat kaum muslimin berbaris lurus dan rapi. Dia tercengang, bagaimana jumlah besar ini berbaris dengan begitu cepatnya?
Setelah kaum muslimin selesai shalat, dia berdiri, lalu menuju salah seorang muslim dan bertanya tentang istana Khalifah, ‘Di mana pemimpin kalian.’ Sang muslim menjawab, ‘Dia tadi yang shalat mengimami manusia, tidakkah kamu melihatnya?’
Dia menjawab,’Tidak.’
Muslim itu berkata,’Bukankah Engkau tadi shalat bersama kami?’
Dia menjawab,’Apa itu shalat?’
Muslim itu bertanya,’Bukankah Engkau seorang muslim?’
Dia menjawab,’Tidak’
Muslim itu tersenyum kemudian bertanya lagi,’Apa agamamu?’
Dia menjawab,’Agamanya para dukun Samarkand.’
Muslim itu bertanya,’Apa agama mereka?’
Dia menjawab,’Mereka menyembah patung.’
Muslim itu berkata,’Kami kaum muslimin menyembah Allah ‘azza wa jalla, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.’
Orang muslim itu memberikan arah rumah Amirul Mukminin (pemimpin orang-orang mukmin). Lalu pemuda itu pergi menurut arahan tersebut. Dia mendapati sebuah rumah kuno dari tanah. Dan dia dapati ada seorang laki-laki di sisi tembok tengah memperbaiki temboknya, sementara bajunya penuh dengan kotoran tanah. Maka dia kembali kepada orang muslim tadi di masjid seraya berkata,’Apakah kamu mengejekku (mempermainkanku)? Aku bertanya kepadamu tentang pemimpin kalian, lalu kamu kirim aku kepada seorang fakir yang tengah memperbaiki tembok rumah?!’
Maka seorang muslim itu berdiri bersama pemuda tersebut hingga sampai ke rumah Khalifah Umar bin ‘Abdil ‘Aziz, Amirul Mukminin. Lalu orang muslim itu memberikan isyarat,’Dialah sang pemimpin yang tengah memperbaiki tembok.’ Maka pemuda itu berkata,’Janganlah kamu mempermainkan aku dua kali.’
Berkatalah orang muslim itu,’Demi Allah, dialah Khalifah.’
Kagetlah sang pemuda, seraya teringat dukun-dukunnya yang sombong terhadap manusia. Di saat dia terheran-heran sambil mengamati, datanglah seorang wanita bersama putranya. Wanita itu meminta kepada Amirul Mukminin untuk menambah jatah pemberian kepadanya dari baitul mal kaum muslimin, karena anaknya banyak. Di saat wanita itu berbicara, anaknya bertengkar dengan anak Amirul Mukminin karena suatu mainan. Lalu anaknya memukul kepala anak Amirul Mukminin, hingga darahpun mengalir dari kepalanya. Lantas istri Amirul Mukminin cepat-cepat mengambil putranya sambil berteriak keras kepada wanita tersebut. Maka wanita itu ketakutan karena perbuatan putra kecilnya terhadap putra Amirul Mukminin.
Kemudian Amar bin ‘Abdil ‘Aziz masuk ke dalam rumah, lalu membalut kepala putranya, kemudian keluar menemui wanita itu seraya menenangkannya dari ketakutan, lalu mengambil mainan dari putranya dan memberikannya kepada anak wanita tersebut. Kemudian dia berkata,’Pergilah kepada bendahara, katakana kepadanya agar dia menaikkan pemberian kepadamu.’ Maka istri Amirul Mukminin berkata,’Putramu telah terpukul, kemudian engkau menaikkan harta jatah untuknya serta member hadiah mainan kepada putranya?’ Umar bin ‘Abdil ‘Aziz menjawab,’Engkau telah membuatnya takut, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,’Siapa yang membuat seorang muslim ketakutan, maka Allah akan membuatnya ketakutan pada hari kiamat…’ Kemudian dia melanjutkan pembenahan tembok.
Pemuda Samarkand tersebut melihat pemandangan itu dengan sangat terheran-heran. Di sinilah dia berani untuk maju dengan langkah pelan menuju Umar bin ‘Abdil ‘Aziz seraya berkata ,’Anda pemimpin kaum muslimin?’
Sang Amir menjawab,’Ya, apa keperluanmu?’
Dia berkata,’Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya aku terzhalimi.’
Sang Amir pun berkata,’Atas siapa kamu mengadukan perkara.’
Dia menjawab,’Atas Qutaibah bin Muslim.’
Maka Sang Amir tahu bahwa itu bukan pengaduan antara dua orang.
Maka pemuda utusan itu meneruskan pengaduannya,’Paara dukun Samarkand telah mengutusku, dan mereka mengabarkan kepadaku bahwa di antara kebiasaan kalian adalah ketika kalian ingin membuka negeri manapun, kalian akan memberikan kepada mereka tiga pilihan, kalian ajak mereka kepada Islam, atau membayar jizyah, atau perang.’
Sang Khalifah menjawab,’Ya dan termasuk hak negeri itu adalah memilih satu di antara tiga pilihan tersebut.’
Pemuda itu berkata keheranan,’Dan bukan termasuk hak kalian untuk memutuskan (sepihak), mengagetkan, dan menyerang?!’
Sang Khalifah menjawab,’Ya, Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintah kami demikian, dan Rasul kami telah melarang kami dari kezhaliman.’
Pemuda itu berkata,’Adapun Qutaibah bin Muslim tidak melakukannya, bahkan dia dan pasukannya telah mengagetkan kami.’
Tatkala sang khalifah mendengar hal itu, dia tidak mengeluarkan perintah apapun. Bukan termasuk kebiasaannya mendengar hanya dari satu pihak. Dia harus meyakinkan hal itu.
Dia pun mengeluarkan satu kertas kecil, lalu menulis dua baris kalimat, kemudian menutup dan menyetempelnya, lalu berkata kepada pemuda itu, ‘Kirimkan ini kepada Gubernur Samarkand, dia akan mengangkat kezhaliman dari dirimu.’
Pemuda itupun pergi dari Damaskus menuju Samarkand, dengan melintasi jarak jauh tersebut melalui padang pasir dan gunung-gunung, dengan berkata,’Kertas, apa yang bisa dia lakukan di hadapan pasukan kaum muslimin?’ Saat dia sampai di Samarkand, dia beritakan apa yang terjadi kepada dukun. Maka mereka pun berkata kepadanya,’Berikan kertas itu kepada Gubernur.’ Maka pemuda itu memberikannya kepada gubernur. Guberbur merasa aneh dan heran dengan surat itu. Akan tetapi dia mengenal stempel Amirul Mukminin, maka dia pun meyakinkan dirinya bahwa surat itu benar dari Khalifah, kemudian membukanya. Dan ternyata yang tertulis di dalamnya adalah:
‘Dari Amirul Mukminin kepada Gubernur Samarkand. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuhu. Angkatlah seorang hakim yang akan memberikan peradilan antara dukun Samarkand dan Qutaibah bin Muslim, dan jadilah kamu mengganti kedudukan Qutaibah.’
Maksud dari “jadilah kamu mengganti kedudukan Qutaibah” adalah janganlah mengganggu Qutaibah yang sibuk melakukan penaklukan ke beberapa negeri. Dia sudah cukup sibuk, karena itu wakililah dia.
Gubernur mengangkat seorang hakim dengan cepat. Akan tetapi sang hakim bersikeras untuk menghadirkan Qutaibah karena perhatiannya terhadap keadilan, serta kekhawatirannya, bahwa ada perkara samar atas gubernur yang tidak mengetahuinya kecuali Qutaibah. Maka dia menentukan janji hingga Qutaibah bisa hadir.
Kala itu Panglima Qutaibah bin Muslim telah menyelesaikan perjalanannya, dan telah dekat dengan Cina untuk menaklukkannya. Kemudian datanglah perintah hakim, maka dia kembali setelah menempuh perjalanan panjang. Saat para dukun itu mengetahui kedatangan Qutaibah, mereka mulai mengucurkan keringat. Sebelum Qutaibah masuk masjid yang di dalamnya akan diadakan peradilan, dia letakkan pedangnya dan menanggalkan sandalnya, kemudian berjalan menuju depan hakim, lalu sang hakim berkata.’Duduklah kamu di sisi penuntutmu.’
Peradilan pun di mulai:
Pembesar dukun berdiri seraya berkata,’Sesungguhnya Qutaibah bin Muslim masuk ke negeri kami tanpa peringatan. Seluruh negeri telah dia beri peringatan dan pilihan, dakwah kepada Islam, atau membayar jizyah, atau perang, kecuali kami, dia menyerang kami tanpa peringatan.’
Maka hakim menoleh kepada Panglima Penakluk, Qutaibah bin Muslim seaya berkata,’Apa bantahanmu atas pengaduan ini?’
Berkatalah Qutaibah,’Mudah-mudahan Allah memperbaiki urusan sang hakim. Peperangan itu adalah tipu daya, negeri ini adalah negeri yang besar. Seluruh negeri sebelumnya melawan, mereka tidak ridha dengan jizyah dan tidak ridha dengan Islam. Seandainya kami memerangi mereka setelah peringatan, maka mereka akan membunuh kami lebih banyak dari apa yang kami bunuh di tengah mereka. Dan alhamdulilah, dengan cara mengagetkan ini, kami telah melindungi kaum muslimin dari bahaya besar, sebagaimana juga akan menjadi mudah bagi kami untuk menaklukkan negeri-negeri setelahnya. Jika kami mengagetkan mereka, maka sesungguhnya kami telah menyelamatkan mereka dan memasukkan mereka ke dalam keselamatan.’
Sang hakim berkata,’Wahai Qutaibah, apakah kamu telah mengajak mereka kepada Islam atau jizyah atau perang?’
Qutaibah menjawab,’Tidak, bahkan kami mengagetkan mereka karena bahaya besar mereka.’
Berkatalah sang hakim,’Wahai Qutaibah, aku telah memutuskan, dan atasnya peradilan selesai. Wahai Qutaibah, tidaklah Allah subhanahu wa ta’ala menolong umat ini kecuali denga agama, menjauhi pengkhianatan, dan menegakkan keadilan. Demi Allah, tidaklah kita keluar dari rumah-rumah kita kecuali karena berjihad di jalan Allah. Kita tidak keluar untuk menguasai bumi, dan menipu negeri kemudian berjaya di dalamnya tanpa hak.’
Kemudian sang hakim memutuskan perkara,’Aku memutuskan agar seluruh pasukan kaum muslimin keluar dari negeri ini, dan mengembalikannya kepada penduduknya, serta memberikan mereka kesempatan untuk bersiap-siap perang, kemudian memberikan mereka pilihan antara Islam, jizyah dan perang. Jika mereka memilih perang, maka perang. Dan hendaknya seluruh kaum muslimin semuanya keluar dari Samarkand dengan berjalan kaki sebagaimana mereka memasukinya (yaitu tanpa hasil perniagaan) dan menyerahkan kota ini kepada penduduknya. Yang demikian itu demi melaksanakan syariat Allah subhanahu wa ta’ala dan sunnah Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam .’
Mulailah kaum muslimin keluar dari kota tersebut, bahkan sang hakim pun berdiri dan keluar di hadapan pandangan para dukun.
Para dukun tidak mempercayai perkara tersebut, dan mereka merasa seakan-akan tengah berada dalam mimpi. Para penduduk Samarkand melihat kaum muslimin keluar dari kota hingga kota sunyi dari kaum muslimin semuanya.
Maka pemuda utusan para dukun itu berakata,’Demi Allah, agama mereka benar-benar agama yang hak. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.’
Tidak lama setelah itu para dukun pun membaca kalimat syahadat (masuk Islam), kemudian seluruh penduduk Samarkand pun masuk Islam dan meminta kepada kaum muslimin untuk kembali ke kota seraya mengatakan,’Kalian adalah saudara-saudara kami.’
Itulah kisah peradilan terbesar yang diketahui oleh sejarah masa lalu dan masa sekarang. Itu adalah satu lembar dari sekian banyak lembaran sejarah keIslaman kita yang membuktikan keadilan Islam dalam segala situasi, baik terhadap sesama muslim maupun kepada selain muslim. Itu adalah satu gambaran dari banyak gambaran keadilan Islam yang hilang dan dihilangkan dari kemanusiaan.
Jika ini adalah perlakuan kami terhadap selain ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka bagaimana pula perlakuan kami terhadap ahli kitab yang Allah ?????? ?????? memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada mereka?! Jika ini adalah perlakuan kami kepada orang-orang yang tidak boleh menikahinya, dan memakan sembelihan mereka, lalu bagaimana perlakuan kami kepada orang yang halal wanitanya dan sembelihannya? Sesungguhnya keadilan Islam, dan toleransinya telah disembunyikan oleh gereja-gereja dan para pendeta, kemudian mereka menggambarkan Islam kepada para pengikutnya bahwa Islam adalah agama zhalim, garang, bengis, kejam, lagi buas. Akan tetapi dengan sedikit akal dan obyektifitas, manusia akan sampai kepada hakikat sebenarnya, apapun agamanya. (AR) [*]
Sumber: 
-Syaikh Ali Thanthawi, Qashah Min al-Tarikh; Qisshah Qadhiyyah Samarkand
-Khutbah “Samahatul Islam” oleh Syaikh Muhammad Hassan -dll
Ditulis oleh: Syaikh Mamduh Farhan al Buhairi, Majalah Qiblati edisi 09 tahun V
Read more ►

Selasa, 25 September 2012

Belajar dari kesalahan

0 komentar


“Belajarlah anda melakukan sesuatu, ada kemungkinan anda mebuat suatu kesalahan. Bila anda membuat kesalahan itu, adalah hal yang hebat! Karena anda berkesempatan belajar sesuatu. Akui kesalahan anda, teliti dan pelajari secara mendalam. Jawablah kesalahan anda tersebut. Kesalahan adalah guru yang luar biasa. Dengan mengenal apa yang salah, anda bisa dibantu untuk menemukan apa yang benar…”
Suatu hari, Tom Watson pendiri IBM, adalah seorang yang tahu persis nilai sebuah kesalahan. Suatu saat, seorang pegawai membuat kesalahan besar yang merugikan IBM jutaan dollar.
Pegawai itupun dipanggil ke ruang kantor. Setelah menghadap, pegawai itu berkata, “Anda pasti menghendaki saya mengundurkan diri.”
Watson menjawab, “Anda pasti bercanda. Saya baru saja menghabiskan 10 juta dollar untuk mendidik anda.”
Read more ►

Senin, 24 September 2012

Anak Kecil Yang Takut Neraka

0 komentar


Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai. Ketika dia sedang berjalan-jalan, dia melihat seorang anak kecil sedang mengambil air wudhu sambil menangis.
Tatkala lelaki tua itu melihat anak kecil menangis, dia pun berkata, “Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?”
Maka anak kecil itu menjawab, “Wahai kakek, saya telah membaca ayat-ayat Al-Qur’an hingga sampai  pada ayat yang berbunyi. “Yaaayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum”yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu sekalian.”Saya menangis karena takut akan dimasukkan api neraka”
Lalu orang tua itu berkata, “Wahai anak kecil, janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka”
Berkata anak kecil itu, “Wahai kakek, kakek adalah orang berakal, tidakkah kakek melihat jikalau orang menyalakan api, maka yang pertama sekali yang mereka letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar terlebih dahulu sebelum orang dewasa.”
Berkata orang tua itu, sambil menangis, “Sesungguhnya anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa, maka bagaimanakah keadaan kami nanti?”-wiseman/(Euis)
Read more ►
 

Copyright © OSIS SMA Negeri 3 Lumajang Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger