Selamat Datang Di Website OSIS SMA Negeri 3 Lumajang

Minggu, 21 Oktober 2012

Kisah Dari Neraka : Pulang Dari Neraka



Apa kabar para manusia yang baru-baru ini atau bisa dibilang baru saja bertobat atau, belum sama sekali menyentuh kata “tobat”. Terbilang dalam proses? Entahlah. Semoga kalian diberi limpahan yang berkah olehNya, ya? Secara pribadi, aku tahu kalian yang sedang atau masih proses atau yang belum menyentuh tobat, adalah korban bujuk rayu setan. Dan sayangnya, karena lingkungan kalian, atau entah apalah yang mendorong kalian, mungkin parah banget terinfeksi virus iblisnya, hingga kalian benar-benar lunglai dan pada akhirnya membawa kalian menerobos liang neraka. Saatnya setan se-kerajaan mengucapkan Selamat Datang dengan penuh suka cita yang tentu saja sapaan manis memuakkan itu teruntuk kalian, kerabat baru mereka. Congrats, buddies.
Neraka. Yang belum pernah menginjakkan kakinya masih meraba-raba bagaimana isi keseluruhannya, huh? Tapi sebagian besar orang-orang yang “men-cap”-diri sebagai cendekiawan di bidang seperti ini, mungkin telah memberitahukan kepada orang-orang awam yang belum menyentuh sama sekali tanah neraka, dengan mengungkapkan beberapa kata-kata yang sebenarnya melarang kita untuk mendekat, malah terlalu berlebihan hingga seolah olah mereka pernah mengalaminya sendiri, sampai sebagian orang “nekat” untuk mendekatinya karena penasaran. Dan,  pada akhirnya mereka  juga tak luput untuk ikut iring-iringan setan yang akan mengadakan pesta besar penyambutan peserta didik baru di neraka mereka. Ckckck.
Contoh mirisnya adalah, para “cendekiawan” itu meremehkan masa depan orang-orang neraka.
“Lihat. Masa depan apa yang akan diraih mereka? Mungkinkah mereka akan sukses?”nadanya seolah-olah menaklukan hati para penghuni neraka. Seolah-olah mereka tidak punya impian disana. Memang benar. Tapi, siapa tahu, ada jalan lain didasar menjijikkan neraka dunia, yang justru membawa mereka kedasar surga yang paling indah. Who know I say?
Peraturan diciptakan untuk dilarang. Ada pepatah seperti itu, entah siapa pencetusnya. Berterimakasihlah kepadanya karena ia menyadarkan seluruh umat manusia jika peraturan dibuat karena ada seseorang atau lebih yang membuat onar hingga beberapa pasal penyegel kegilaan mereka dapat tercetak menjadi sebuah UU atau penegak hukum tertulis lainnya. Kalian patut berterimakasih juga kepada para penjahat yang membuat aturan ini dibuat, terutama para polisi, okey? Jadi, meskipun penjahat yang kau hadapi, dia juga punya nurani, sebenarnya. Jaga sikap dan tentu saja jangan kasari mereka. Siapa tahu suatu saat mereka bisa menjadi atasanmu dibidang lainnya. I beg for that. Tanpa peraturan yang dibuat karena ulah mereka, kalian tak akan pernah mendapat pekerjaan.
Yang diatas adalah sisi penafsiran penghuni neraka. Dan yang terjadi, mereka cukup menikmati neraka. Mereka anggap neraka adalah sebuah club yang wajib mendunia karena guncangannya yang menggetarkan, dan kebebasannya tak terbatas seperti yang kalian bayangkan. Bebas itu, menurut mereka, penghuni neraka, adalah berfoya-foya, lepas dari masalah, dan menekan dalam-dalam tekanan batin memberatkan dengan sekali hentak. Dan mereka rela lakukan cara apapun untuk itu, I’m right?
Narkoba, free sex, dan bermacam-macam hal yang akan membuat para orang awam tercengang dengan sikap mereka, adalah hal hebat yang entah terpaksa, atau tidak, sengaja atau tidak, bagi mereka. Mencuri, berjudi, utang besar, memperkosa, semua adalah pelatihan dasar yang akan menyeleksi mereka untuk menjadi pengganti tahta raja di neraka. Sisi buruknya cukup berlimpah. Salah satunya yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai pencuri, akan memiliki cukup banyak saingan setiap detiknya. Jadi, pikirkanlah pekerjaan selain mencuri yang memiliki daya saing rendah, sekaligus yang membuat kalian, para pencuri, merangkak setinggi mungkin yang kalian bisa untuk mencapai pucuk liang dan kembali ke dunia asal kalian, promise? Sisi baiknya juga ada rupanya. Para polisi akan lembur banyak kalau begitu, dan tentu saja mendapat bayaran tambahan, kalau bisa. Fight for the police.
Pernahkah kalian membayangkan jika nantinya yang menjadi raja di neraka adalah manusia, bukan seorang iblis sang legenda? Never I think about.
Pertanyaannya adalah, kenapa mereka selalu berusaha untuk melakukan kejahatan lagi dan lagi?
Cukup banyak faktornya kurasa. Aku tak terlalu paham karena aku sendiri belum terjun langsung ke neraka untuk mensurveinya. You know what? Aku menulis artikel ini karena aku mengintip dengan penuh kegugupan luar biasa kedalam pintu neraka yang tak akan terbuka untuk orang-orang yang ingin memusnahkan segala kebahagiaan bejat mereka. Dan, sekitar 0,01% saja yang kudapat. Aku bukan seorang reporter dan hanya seorang pelajar. Mungkin jika aku punya kartu press saja aku bisa memasukki neraka dan mewancarai mereka satu-persatu. Tapi itu konyol.
Yang pertama, mungkin karena mereka menganggap hal itu adalah salah satu pemuas hasrat mereka. Mereka terkucilkan entah karena suatu hal atau apa. Disaat mereka serasa dunia sangat kecil baginya, ia bertemu dengan pengawal setan yang tak sengaja bertemu dengannya dan menawarkan bantuan untuk memuaskan nafsu kesendiriannya itu. That would be great. Neraka bertambah satu orang lagi.
Kedua, karena mereka mau tak mau terjerumus karena terjebak dari awal. Dan pada akhirnya, tidak ada penyesalan sama sekali setelah memasukinya. Lingkungan adalah kerangka api yang melilitnya untuk menerobos liang neraka yang makin lama makin ramai. Sayangnya, lilitan ini terkadang semakin kuat dan pada akhirnya akan membawamu ketitik akhir neraka. The death. Itulah yang akan menghampirimu. Itu sejenis tiket gratis untuk pergi ke neraka sesungguhnya dan tak akan pernah ada celah untuk kembali But, Good job for you, stupid man. That’s your dream, huh? The real hell is coming. Satu lagi. Teman satu-satunya adalah penyesalan, you know? Something I hate about. Penyesalan selalu menghina appaun yang kulakukan setelah sesuatu terjadi.
Yang aku tahu, terakhir, mungkin karena dampak psikologis. Keluarga yang nge-drugs, lingkungan yang mendukung, waw.. itu sebuah tiket ekspress untuk menikmati hiburan neraka secepat yang kau bisa. As fast as rocket. Sayangnya, beberapa diantara mereka gampang sekali untuk cepat bosan. Hingga setelah tiket digunakan, saat ia berada ditengah-tengah neraka, ia memutuskan untuk merangkak diam-diam meninggalkan tempat membosankannya itu. Entah menembus ruang bawah tanah neraka, atau malah memilih terbang dengan kekuatan mereka yang tersisa. Tentu saja tenaga mereka akan terkuras habis. Penghuni neraka lainnya pasti sangat sedih untuk ditinggali oleh mereka, yes or not? Jadi mereka sebisa mungkin untuk mengerahkan kemampuan mereka agar tak ada satu pun yang meninggalkan tempat “indah” ini. Hei. Ingat pesanku. Apapun yang terjadi manusia tetap memiliki sayap. Hei yang benar saja. Kalian menggapai impian kalian yang setinggi itu dengan apa jika tidak terbang, hello? Pergunakan dengan baik, okey?
Kisah tragisnya adalah, kesan orang awam kepada mereka yang baru menjadi mantan penghuni neraka. Susah payah mereka menerobos kerumunan  penghuni neraka dengan usaha berat hingga nyaw menjadi taruh, bukan sambutan yang mereka dapatkan, malah cacian dan hinaan. Sampai rasanya mereka merindukan sambutan tulus para setan dineraka hingga yang tak kuat menanggungnya sampai suatu titik, tidak segan segan untuk terjun bebas di liang neraka. Tapi yang lain, ada usaha untuk repair their heart. Mereka tak sungkan untuk membeli mesin cuci hati guna memutihkan hati mereka minimal seperti sebelum masuk neraka.
Dan yang tak bisa aku bayangkan adalah, mengapa orang-orang awam yang mudah terpengaruh itu terlalu melebih-lebihkan mantan penghuni neraka? Memang sebagian ada yang tidak. Tapi aku tidak membiacarakan yang tidak, jadi abaikan sejenak. Hei, sadarkah kalian? Orang-orang awam seolah memerhatikan mantan penghuni layaknya memerhatikan sampah yang tak berhak untuk dipungut. Dibiarkan? Oh baiklah itu menyakitkan untuk para penghuni. Bahkan, ketika para penghuni melakukan sebuah pelanggaran wajar seperti membuang sampah sembarangan, rasanya mereka seperti kerasukan roh jahat hingga makiannya terdengar disudut hati para mantan penghuni.  Orang-orang awam yang bertingkah seperti yang kusebutkan, miris sekali kalian. Bahkan ini yang paling menyedihkan. Kalian adalah para penghuni semu yang justru lebih berbahaya. Kalian adalah penghuni neraka yang tanpa sepengetahuan kalian, para setan mendaftarkan nama kalian sebagai penghuni baru. Tanpa adanya pemulihan sikap, kalian akan terus terjebak didalamnya, hingga arus sungai dilembah mereka membawa kalian menuju dasar neraka yang muram, dan menyedihkan.(euis)

NB : Jangan menggurui mereka dengan kebaikan-kebaikan wajar yang anak dibawah umur pun tahu itu kebaikan sehari-hari. Tapi, belajarlah lewat mereka tentang apa yang telah mereka alami di neraka. Dengan begitu, tak aka ada yang dilebih-lebihkan seperti kata “cendekiawan”, bukan? Kalian dengan sendirinya akan menjauh dari liangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © OSIS SMA Negeri 3 Lumajang Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger